
Sebagai institusi pendidikan tinggi Islam yang berorientasi pada pengembangan keilmuan berbasis nilai-nilai Islam dan kebangsaan, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon terus berupaya menghadirkan ekosistem akademik yang tidak hanya mengedepankan intelektualitas, tetapi juga pembentukan karakter yang kuat serta spiritualitas yang mendalam. Dalam konteks ini, Ma’had Al-Jami’ah hadir sebagai lembaga yang memiliki peran strategis dalam membentuk mahasiswa menjadi insan akademik yang memiliki integritas moral, wawasan keislaman yang luas, serta keterampilan hidup yang mumpuni.
Keberadaan Ma’had Al-Jami’ah bukan sekadar sebagai tempat tinggal bagi mahasiswa, tetapi lebih dari itu, ia menjadi laboratorium utama dalam membentuk lingkungan akademik yang bercirikan pendidikan pesantren. Mahasiswa yang menjalani pendidikan di Ma’had tidak hanya dibimbing dalam penguasaan ilmu keislaman dan keterampilan bahasa, tetapi juga dilatih untuk memiliki sikap disiplin, tanggung jawab, dan etos kerja yang tinggi. Dengan sistem pendidikan yang terintegrasi, Ma’had Al-Jami’ah berupaya menciptakan lulusan yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat serta mampu berkontribusi bagi masyarakat dan umat secara luas.
Sebagai bagian dari ekosistem pendidikan tinggi Islam, Ma’had Al-Jami’ah menjadi wahana bagi mahasiswa untuk mendalami nilai-nilai Islam yang moderat, memahami dan mengamalkan tradisi pesantren, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dalam memahami berbagai persoalan keagamaan dan sosial. Dengan demikian, Ma’had Al[1]Jami’ah berperan sebagai pilar utama dalam membentuk lulusan yang siap menghadapi tantangan zaman, menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, serta berperan aktif dalam membangun peradaban yang lebih baik.
Visi:
“Menjadi laboratorium bagi pembelajaran al-Qur’an serta
transmisi ilmu dan tradisi kepesantrenan.”
Misi:
1. Mendidik mahasiswa agar memiliki kemampuan membaca dan memahami al-Qur’an dengan baik dan benar, kemantapan akidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak,
serta keluasan ilmu.
2. Memperkuat proses internalisasi nilai-nilai keislaman, kepribadian, dan keadaban melalui pendidikan yang terintegrasi antara pendidikan akademik perguruan tinggi
dan pendidikan pesantren.
3. Melatih keterampilan berbahasa bagi mahasiswa melalui bi’ah lughawiyah yang kondusif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dalam bahasa Arab dan bahasa
Inggris.