web analytics

Pendahuluan Air dan Najis
Thaharah, atau bersuci, adalah aspek fundamental dalam syariat Islam yang berkaitan dengan kebersihan fisik dan spiritual. Ini mencakup penghilangan hadas dan najis dari tubuh, pakaian, dan tempat sebelum melaksanakan ibadah, terutama shalat. Thaharah terdiri dari beberapa bentuk, seperti wudhu, mandi junub, tayamum, dan istinja. Tanpa thaharah, ibadah dianggap tidak sah dan tidak diterima oleh Allah. Oleh karena itu, pemahaman dan praktik thaharah sangat penting bagi setiap Muslim untuk memastikan kesucian dalam beribadah. Dalam ayat tersebut Allah SWT berfirman:

يَأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْنَ إِذَا قُمْتُمْ إِلى الصَّلوةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ كُنتُمْ جُنَّبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِنْ كُنتُمْ مَّرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِّنَ الْعَابِطِ أَوْ لَمَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مَنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهَّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman,

apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit, dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci), usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur (QS al-Ma’idah: 6)

Selain itu mengenai thaharah ini juga dijelaskan di dalam surah an-Nisa ayat 43, Allah SWT berfirman,

يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصلوة وانتم سكرى على تَعْلَمُوا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا تَجنبًا إِلَّا عابري سيل حتى تعلوا وإن كنتم مرضى أو عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِّن الغابط أو المستم البناء فلم يجدوا ماء فتيمموا صعيدا طبيبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهَكُمْ وايديكُمْ إِنَّ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوا غَفُورًا

Artinya: Wahai orang orang yang beriman,

janganlah mendekati salat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk sampai kamu sadar akan apa yang kamu ucapkan dan jangan (pula menghampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub, kecuali sekadar berlalu (saja) sehingga kamu mandi (junub). Jika kamu sakit, sedang dalam perjalanan, salah seorang di antara kamu kembali dari tempat buang air, atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapati air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci). Usaplah wajah dan tanganmu (dengan debu itu). Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (QS al-Nisa: 43).

By Mudir

Segala informasi terkait ma'had Al-Jamiah IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *