Khat Tsuluts adalah khat yang paling sukar dibandingkan dengan tulisan khat yang lain dari segi kaidah, ukuran, gaya, memperelok atau kemampuan untuk menghasilkan tulisan yang tepat ukiran dan seninya. Dinamakan tsuluts karena huruf menegaknya ditulis dengan mata pen (qalam) yang ukuran lebarnya menyamai ⅓ (tsuluts) mata pen. Ada pula yang menamakan “khat Arab” karena gaya ini merupakan sumber pokok aneka ragam kaligrafi arab yang banyak jumlahnya sesudah khat kufi. Khat tsuluts ini digunakan untuk menghiasi bangunan ruangan-ruangan dinding dan kubah di masjid-masjid. Tulisan tsuluts mulai berkembang sejak abad ke-7 pada masa dinasti Umayyah hingga abad ke-9. Untuk menulis dengan khat tsuluts pelatuk kalam dipotong dengan kemiringan kira-kira setengah lebar pelatuk. Ukuran ini sesuai dengan khat Tsuluts A’di dan Khat Tsuluts Jali.