Evaluasi hafalan (taqwīm al-ḥifẓ) adalah bagian penting dalam proses pembelajaran tahfidz. Evaluasi dilakukan bukan hanya untuk menilai seberapa banyak hafalan mahasiswa, tetapi juga untuk memastikan kualitas hafalan tetap kuat, benar dalam bacaan, dan sesuai dengan kaidah tajwid. Tujuan utama evaluasi tahfidz adalah:
- Mengetahui tingkat pencapaian hafalan mahasiswa.
- Mendorong kedisiplinan dan konsistensi dalam menghafal.
- Menjaga kualitas hafalan dari kesalahan bacaan.
- Memberikan motivasi agar mahasiswa terus memperbaiki dan meningkatkan hafalannya.
-
Ujian Setoran Semester
-
Setoran Harian
Setoran harian dilakukan pada setiap pertemuan atau jadwal yang telah ditentukan.
- Mahasiswa menyetorkan hafalan baru di hadapan tutor atau musyrif tahfidz.
- Tutor memberikan koreksi pada kesalahan makhraj, panjang pendek, dan hukum tajwid.
- Setoran harian membantu menjaga kedisiplinan serta mengontrol progres hafalan.
Tujuannya: memastikan hafalan baru dikuasai dengan baik dan tidak terjadi penundaan dalam target mingguan.
-
Setoran Mingguan (Muroja‘ah Mingguan)
Setoran mingguan berfungsi untuk meninjau kembali hafalan yang telah dikumpulkan selama seminggu.
- Mahasiswa mengulang hafalan dari awal pekan hingga akhir pekan di hadapan pembimbing.
- Kesalahan yang sering muncul dicatat untuk diperbaiki.
- Ujian mingguan ini juga melatih konsistensi dan kekuatan memori jangka panjang.
Tujuannya: memastikan hafalan lama tidak hilang dan tetap terjaga kualitasnya.
-
Ujian Akhir Semester (UAS Tahfidz)
Ujian akhir semester adalah evaluasi menyeluruh terhadap hafalan seluruh surah yang menjadi target semester.
- Dilakukan secara lisan di hadapan dosen pembimbing.
- Hafalan diuji tanpa melihat mushaf, baik secara urutan (tartib mushaf) maupun acak (acak ayat/surah).
- Mahasiswa juga dinilai dari adab dan ketenangan saat menyetorkan hafalan.
Tujuannya: menilai kemampuan mahasiswa dalam menjaga hafalan, ketepatan bacaan, dan kedalaman penghayatan terhadap ayat-ayat Al-Qur’an.
-
Kriteria Penilaian Hafalan
Agar penilaian lebih objektif dan terarah, digunakan beberapa kriteria utama berikut:
| Aspek Penilaian | Deskripsi | Bobot Penilaian |
| Kelancaran Hafalan | Kemampuan melafalkan ayat tanpa banyak berhenti atau lupa. | 40% |
| Fasahah | Ketepatan dalam pengucapan huruf sesuai tempat keluar (makhraj) dan sifatnya. | 30% |
| Tajwid | Kesesuaian bacaan dengan hukum tajwid (mad, idgham, ikhfa’, dll). | 30% |