web analytics

D. Unsur-unsur Tilawah Mujawwad 

Tilawah mujawwad adalah gaya pembacaan Al-Qur’an yang menampilkan keindahan melodi, irama, dan variasi nada, di samping mengikuti kaidah tajwid yang benar. Tujuan utama tilawah mujawwad adalah untuk membangkitkan respons emosional dan spiritual dari pendengarnya⁵. 

Unsur-unsur utama dalam tilawah mujawwad meliputi:

  1. Tajwid

Ini adalah aspek mendasar yang memastikan pembacaan Al-Qur’an benar sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid. Unsur-unsur tajwid yang harus dipatuhi meliputi:

  1. Makhorijul huruf: Ketepatan dalam mengucapkan setiap huruf Al-Qur’an sesuai dengan tempat keluarnya.
  2. Sifatul huruf: Kesempurnaan dalam mengucapkan huruf sesuai dengan sifat-sifatnya.
  3. Hukum mad: Kepatuhan terhadap aturan panjang pendeknya bacaan.
  4. Hukum gunnah: Penjelasan dan ketepatan dengungan pada huruf-huruf tertentu.
  5. Hukum waqof dan ibtida: Kemampuan untuk berhenti dan memulai bacaan di tempat yang tepat, agar tidak merusak makna ayat.
  6. Irama dan lagu (Nagham)

Variasi irama atau nagham adalah ciri khas yang membedakan tilawah mujawwad. Qari (pembaca) biasanya menguasai beberapa jenis irama yang dimainkan secara indah dan bergantian selama pembacaan. Beberapa irama yang umum digunakan antara lain⁶: 

  1. Bayyati: Irama yang sering digunakan untuk memulai pembacaan, dengan kesan lambat dan tenang.
  2. Shoba: Memberikan kesan lembut dan penuh penghayatan.
  3. Nahawand: Memiliki karakter yang halus dan penuh perasaan.
  4. Hijaz: Menghadirkan kesan agung dan bersemangat.
  5. Rost: Sering digunakan untuk menunjukkan kekuatan ayat.
  6. Sika: Memberikan kesan yang lebih indah dan meliuk-liuk.
  7. Jiharka: Irama yang memiliki karakteristik energik dan lantang.
  8. Keindahan suara (Saut)

Kualitas suara qari sangat menentukan keindahan tilawah. Beberapa aspek yang diperhatikan dalam unsur suara adalah:

Kejernihan dan kelembutan suara: Suara yang jelas dan bersih, tidak serak atau terputus-putus.

Kenyaringan yang teratur: Pengaturan volume suara yang disesuaikan dengan kebutuhan, tidak terlalu keras atau terlalu pelan.

Variasi nada: Naik turunnya nada yang harmonis mengikuti alunan irama⁷. 

  1. Pengaturan napas (Nafas)

Pengaturan napas yang baik dan panjang sangat penting untuk menjaga keindahan dan kesinambungan bacaan, terutama saat memainkan irama yang panjang dan berliku.

  1. Penghayatan (Tafkhim dan Tarqiq)

Meskipun tidak termasuk unsur teknis, penghayatan terhadap makna ayat sangat penting dalam tilawah mujawwad. Qari akan berusaha menyampaikan pesan Al-Qur’an dengan ekspresi dan perasaan yang tepat melalui alunan nada dan lagu yang dibawakan. Ini termasuk:

Tafkhim: Penggunaan suara tebal saat membaca ayat yang menggambarkan kebesaran Allah.

Tarqiq: Penggunaan suara tipis untuk ayat-ayat yang menunjukkan kelembutan atau kerendahan hati.

By Mudir

Segala informasi terkait ma'had Al-Jamiah IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *