web analytics
  • Pendahuluan

Dalam seni tilawah Al-Qur’an, setiap maqām memiliki karakter dan nuansa emosional yang berbeda. Salah satu maqām yang paling banyak digunakan dan sangat digemari oleh para qari di dunia Islam adalah maqām Bayati, karena memiliki banyak cabang dengan variasi suasana yang indah dan lembut.
Salah satu cabangnya adalah Bayati Husaini, yaitu variasi Bayati yang bernada lembut, tenang, dan menyentuh hati. Bayati Husaini sering digunakan untuk ayat-ayat yang bernada sedih, doa, atau pengharapan kepada Allah. Suasana yang dibangun oleh maqām ini mampu menggugah rasa haru dan ketundukan spiritual pendengar.

 

  • Pengertian

Bayati Husaini berasal dari dua kata:

  1. Bayati: jenis maqām dasar yang bersifat lembut, natural, dan penuh kekhusyukan.
  2. Husaini: diambil dari nama maqām Husaini dalam musik Arab klasik yang memiliki karakter lembut, sedih, dan spiritual.

Dengan demikian, Bayati Husaini adalah cabang maqām Bayati yang menggunakan pola nada Husaini — yaitu perpaduan antara kelembutan Bayati dengan sentuhan emosional mendalam khas maqām Husaini.
Ciri utamanya terletak pada nada yang turun perlahan di akhir frase, memberikan kesan penuh pengharapan dan kerendahan hati. Biasanya digunakan pada bagian penutup bacaan, doa, atau ayat yang bermakna permohonan ampun.

 

  • Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa atau peserta diharapkan mampu:

  1. Menjelaskan pengertian dan karakter maqām Bayati Husaini.
  2. Membedakan Bayati Husaini dari Bayati Qarar, Asli Nawa, dan Suri.
  3. Melantunkan Bayati Husaini dengan intonasi dan nada yang tepat.
  4. Menerapkan Bayati Husaini pada ayat-ayat yang bermakna doa, harapan, atau penyesalan.
  5. Menunjukkan ekspresi keharuan, kelembutan, dan kekhusyukan dalam bacaan.

 

  • Contoh

Surah Al-Baqarah ayat 286 (akhir ayat)
“رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا… وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا…”
→ Dibaca dengan Bayati Husaini karena 

menggambarkan doa, penyesalan, dan harapan 

ampunan.

  • Pahami Struktur Tangga Nada Bayati

Pola dasar maqām Bayati:

Do – Re – Mi Fa Sol La Si Do
Sedangkan Bayati Husaini menekankan nada lembut dengan penurunan di bagian akhir (Sol–Fa–MiRe).

  • Latihan dan Evaluasi
  1. Bacalah Surah Az-Zumar ayat 53 dengan maqam Bayati Husaini.
  2. Ulangi tiga kali dengan fokus pada penurunan nada akhir yang lembut dan penuh rasa.
  3. Rekam bacaan dan dengarkan untuk mengevaluasi kehalusan nada serta ekspresi makna ayat.
  • Refrensi
  1. Munir, Ahmad. Ilmu Qira’at dan Maqamat al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Al-Huda, 2017.
  2. Lajnah Tilawah Mesir. Panduan Maqām dan Lagu Tilawah al-Qur’an. Kairo: 1980.
  3. Departemen Agama RI. Pedoman Tilawah Al-Qur’an MTQ Nasional. Jakarta: Ditjen Bimas Islam.
  4. Shihab, M. Quraish. Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan.
  5. Yusuf, Ahmad. Teknik Vokal dan Maqamat Tilawah. Kairo: Markaz al-Qurra’, 2015.

 

By Mudir

Segala informasi terkait ma'had Al-Jamiah IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *