Uraian Materi
A. Ibadah Haji
Persiapan yang harus dilakukan oleh jama’ah haji meliputi sebagai berikut :
-
Mental dan Fisik
Untuk mendapatkan bekal mental dan fisik yang cukup, sebelum berangkat ke tanah suci setiap jemaah haji dianjurkan untuk:
- Memperbanyak istighfar, dzikir dan doa untuk bertaubat kepada Allah SWT dan memohon bimbingan dariNya;
- Menyelesaikan semua masalah yang berkenaan dengan tanggung jawab pada keluarga, pekerjaan dan utang-piutang;
- Menyambung silaturahim dengan sanak keluarga, kawan, dan masyarakat dengan memohon maaf dan doa restu;
- Membiasakan pola hidup sehat agar mudah melakukan ibadah haji dan umrah;
- Mempelajari manasik atau tata cara ibadah haji dan umrah sesuai ketentuan hukum Islam.
Agar bekal yang dibawa jemaah haji penuh berkah dan ibadah hajinya mabrur, setiap jemaah haji hendaknya:
- Mempersiapkan bekal yang cukup untuk kebutuhan selama perjalanan dan bekal yang memadai untuk keluarga yang ditinggalkan;
- Melaksanakan walimatussafar bagi yang mampu dengan niat mensyukuri nikmat Allah SWT dengan tetap menghindari sikap sum’ah (mencari popularitas), riya (menonjolkan diri) dan mubahah (berbangga-bangga);
- Menyiapkan dokumen lengkap meliputi bukti lembar setor lunas Bipih (biaya perjalanan ibadah haji), buku kesehatan dan kartu kesehatan, kartu BPJS, buku paspor dan lembar visa haji;
- Membawa kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk keperluan transaksi keuangan, bagi yang memiliki;
- Membawa lima stel pakaian, termasuk pakaian seragam batik nasional yang sudah ditetapkan sebagai identitas nasional.
- Menyimpan dokumen yang tidak diperlukan di rumah, misalnya Kartu TJamaah Penduduk (KTP) dan Surat Izin Mengemudi (SIM), karena kedua dokumen ini tidak diperlukan selama jemaah haji berada di Tanah Suci;
Setiap jemaah haji dilarang :
-
- Memakai pakaian transparan, tipis, dan ketat hingga menampakkan lekuk tubuh bagi kaum perempuan;
- Membawa dan menyimpan barang bawaan yang tidak sesuai dengan ketentuan penerbangan;
- Memasukkan benda-benda tajam di dalam tas tenteng misalnya pisau, gunting, cutter, obeng, peniti, silet, senjata api dan bahan peledak, benda tumpul semisal tongkat pancing yang biasanya digunakan untuk mengibarkan bendara regu, benda yang memiliki kandungan gas, produk dari hewan seperti keju, susu segar dan daging segar, zat cair lebih dari 100 mililiter dan rokok elektronik;
- Menyimpan uang di dalam tas koper karena besar kemungkinan akan hilang, termasuk material korosif, bahan peledak, gas bertekanan, cairan mudah terbakar, benda padat mudah terbakar, zat oksidasi, material radioaktif, bahan kimia/zat beracun, kendaraan kecil yang menggunakan baterai litium, pemantik dan korek api dan power bank (kecuali power bank di bawah 20.000 volt dan disimpan di tas tenteng).
-
Bimbingan Manasik Haji
-
-
Jemaah haji yang telah mendapatkan kuota tahun berjalan akan mendapatkan buku paket Bimbingan Manasik Haji, terdiri atas:
-
Tuntunan Manasik Haji dan Umrah;
-
Doa dan Zikir Manasik Haji dan Umrah.;
-
Doa-doa Pilihan Manasik Haji dan Umrah.
-
-
Bentuk bimbingan diberikan dalam dua sistem: secara berkelompok dan massal;
- Sistem bimbingan kelompok dilaksanakan di kecamatan oleh jajaran Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan;
- Sistem bimbingan massal dilaksanakan di kabupaten/kota oleh kantor kementerian agama kabupaten/kota;
- Jadwal dan tempat bimbingan diatur oleh kepala kantor kementerian agama kabupaten/ kota dan kepala KUA setempat.
-
Pembinaan Kesehatan. Jemaah haji yang telah terdaftar dan masuk dalam urutan berangkat pada tahun berjalan diberikan pembinaan kesehatan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota bekerjasama dengan Puskesmas kecamatan sebagai persiapan melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi.
-
Pengelompokan
-
-
- Sebelum berangkat rombongan jemaah dibagi dalam kelompok-kelompok berdasarkan pertimbangan domisili jemaah dan keluarga;
- Setiap 11 orang jemaah haji dikelompokkan dalam satu regu dan setiap empat regu (45 orang) dikelompokkan dalam satu rombongan; untuk setiap satu regu ditunjuk seorang ketua regu dan untuk setiap satu rombongan ditunjuk seorang ketua rombongan;
- Penugasan ketua regu dan ketua rombongan ditetapkan oleh kepala kantor kementerian agama kabupaten/kota; Jemaah haji diberangkatkan dalam satu kelompok terbang (Kloter) dengan kapasitas pesawat bervariasi, mulai dari kapasitas 325 orang, 360 orang, 393 orang, 410 orang, 450 orang sampai 455 orang. Dalam setiap Kloter terdapat petugas operasional yang menyertai jemaah haji, terdiri atas :
- Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) sebagai ketua kloter;
- Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI);
- Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebagai pelayan kesehatan;
- Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD);
- Ketua rombongan (Karom), dan
- Ketua regu (Karu).
-
-
-
Pemberangkatan
-
-
-
Kegiatan Sebelum Berangkat
-
-
Sebelum berangkat ke Tanah Suci, setiap jemaah hendaknya:
-
- Menjaga kondisi kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi;
- Merawat kebugaran/kesehatan fisik dengan berolahraga secara teratur;
- Menyelesaikan urusan pribadi, dinas, dan sosial kemasyarakatan
- Menyiapkan bekal untuk keluarga yang ditinggalkan; Menyiapkan barang-barang bawaan, mulai dari dokumen (Surat Panggilan Masuk Asrama/SPMA, bukti setor lunas Bipih berwarna biru, buku dan atau kartu kesehatan), perbekalan, pakaian, sampai obat-obatan yang diperlukan;
- Melaksanakan shalat sunat safar dua rakaat dan berdoa untuk keselamatan diri dan keluarga yang ditinggalkan
-
-
Selama perjalanan dari rumah hingga ke asrama haji embarkasi
- Sebelum berangkat dari rumah menuju asrama haji embarkasi, setiap jemaah hendaknya:
- Mengikuti arahan yang tertulis dalam surat panggilan dari kementerian agama kabupaten/ kota saat berangkat ke asrama haji;
- Memperbanyak dzikir dan doa;
- Membaca talbiyah untuk memantapkan diri berangkat haji tanpa disertai niat ihram semata-mata sebagai dzikir dan syi’ar;
- Men-jama’ dan meng-qashar shalat karena selama dalam perjalanan sudah berlaku hukum shalat untuk musafir.
- Sebelum berangkat dari rumah menuju asrama haji embarkasi, setiap jemaah hendaknya:
-
Di asrama haji embarkasi
- Saat datang di asrama haji embarkasi, setiap jemaah diwajibkan: a. Mengikuti pemeriksaan kesehatan tahap akhir; b. Menempati akomodasi yang telah disediakan dan hanya menerima konsumsi yang disediakan panitia penyelenggara haji selama di asrama haji.
- Selama tinggal di asrama haji embarkasi setiap jemaah diwajibkan:
-
- Menempati kamar yang telah dise- diakan;
- Mengonsumsi katering yang telah disediakan oleh PPIH Embarkasi;
- Mengikuti pendalaman manasik haji;
- Menerima paspor, visa, gelang identitas, dan living cost (biaya hidup selama di Arab Saudi).
- Mengecek kelengkapan dan kesesuaian dokumen paspor dan visa sesuai nama dan foto yang tertera dalam paspor dan visa serta memastikan dokumen itu tidak tertukar dengan milik orang lain; Menjaga barang berharga seperti uang, handphone, emas dan dokumen;
- Menjaga ketertiban dan kebersihan diri dan lingkungan;
- Menerapkan sikap toleran, saling bantu kepada sesama dan bersabar jika mendapatkan sesuatu yang kurang berkenan di hati;
- Memakai pakaian ihram bagi jemaah haji gelombang II ketika hendak berangkat dari asrama haji menuju bandara; niat ihram haji/umrah dapat dilakukan di asrama embarkasi atau di dalam pesawat sebelum pesawat melintas di atas Yalamlam/ Qarnul Manazil setelah kru pesawat menyampaikan informasi miqat
3. Berangkat Menuju Bandara Embarkasi:
- Memakai pakaian ihram bagi jemaah haji gelombang II ketika hendak berangkat dari asrama haji menuju bandara; niat ihram haji/umrah dapat dilakukan di asrama embarkasi atau di dalam pesawat sebelum pesawat melintas di atas Yalamlam/ Qarnul Manazil setelah kru pesawat menyampaikan informasi miqat
a. Saat berangkat menuju bandara embarkasi, setiap jemaah hendaknya:
- Menaiki bus dengan tertib dan teratur sesuai dengan regu dan rombongan;
- Memperhatikan tas tentengan dan tas paspor agar tidak sampai tertinggal;
- Membaca doa atau mengaminkan doa pembimbing ibadah saat berangkat menuju bandara.
b. Setiap jemaah haji dilarang:
- Membawa majalah atau rekaman porno, tulisan-tulisan yang bersifat provokatif, nar- koba, rokok lebih dari 200 batang, dan jamu yang berlebihan;
- Menerima titipan barang dari siapa pun karena dikhawatirkan barang itu bersifat terlarang seperti narkoba, dokumen yang bersifat melawan negara, dan lain-lain yang membahayakan jemaah haji. 4. Di Bandara Embarkasi:
Selama di bandara embarkasi, setiap jemaah hendaknya:
- Turun dari bus dengan tertib dan teratur;
- Memperhatikan tas tentengan dan tas paspor agar tidak tertinggal dalam pesawat. 5. Di Pesawat Terbang:
Selama di dalam pesawat, jemaah haji hendaknya:
- Mematuhi petunjuk yang disampaikan awak kabin (pramugara/i) atau petugas kloter;
- Menyimpan tas tentengan di tempat yang telah disediakan di kabin;
- Menggunakan sabuk pengaman, duduk dengan tenang;
- Memperbanyak dzikir dan doa serta membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an sebagai bentuk berserah diri dan tawakkal kepada Allah;
- Memperhatikan tata cara menggunakan WC, berhati-hati dalam menggunakan air agar tidak tercecer di lantai WC pesawat karena ceceran air bisa membahayakan keselamatan penerbangan;
- Melihat petunjuk bila hendak buang air kecil/besar, misalnya duduk di atas kloset, menggunakan tisu yang tersedia untuk menyucikan diri, membasahi tisu dengan air kran. Bila masih ragu jangan segan meminta tolong kepada awak kabin atau petugas kloter;
- Bersuci dengan cara tayamum
- Memperhatikan ceramah pembimbing dan menonton film manasik haji yang dipertun- jukkan selama dalam penerbangan;
- Menghubungi petugas kesehatan bila jemaah haji sakit
- Tata-Cara Berihram di Pesawat
- Ketika pesawat mendekati Yalamlam/Qarnul Manazil lalu kru pesawat mengumumkan bahwa beberapa saat lagi pesawat akan melintas di atas Yalamlam/ Qarnul Manazil, jemaah haji gelombang II yang mengambil miqat di pesawat dianjurkan:
- Membuka kaos kaki dan celana dalam dengan segera bagi jemaah laki-laki yang masih mengenakannya;
- Melaksanakan niat ihram haji/umrah dengan niat di dalam hati dan mengucapkan dengan lisan;
Apabila jemaah belum niat ihram ketika pesawat melewati Yalamlam/Qarnul Manazil, maka ia melaksanakan niat ihram di Bandara KAIA Jeddah. Mereka disebut dengan istilah Gelombang II, karena mereka langsung datang menuju Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji, sementara bagi jama’ah yang disebut dengan Gelombang I mereka mendarat di Bandara AMAA Madinah, sebelum mereka melaksanakan haji, mereka melaksanakan ibadah Umroh terlebih dahulu, sehingga haji mereka disebut dengan haji tamattu’.
B. Ibadah Umroh
Pra pelaksanaan ibadah Umrah sebenarnya hampir sama dengan pra pelaksanaan ibadah haji, namun bagi yang akan melaksanakan ibadah Umrah, maka ada hal-hal yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadah tersebut, hal ini penting, karena apabila ada yang kurang dipersiapkan, maka akan mengurangi kesempurnaan ibadah Umrah dan juga mengurangi kekhusyu’annya. Persiapan ini antara lain:
- Persiapan Jasmani
Hal pertama yang harus diketahui adalah umrah sama halnya dengan haji, yaitu rukun-rukunnya membutuhkan kesehatan jasmani yang prima. Oleh karena itu, jamaah umrah yang akan melaksanakan umrah setidaknya wajib ada persiapan satu bulan sebelumnya untuk menyiapkan jasmani yang kuat supaya ibadah umrahnya berjalan lancar.
Jamaah bisa menjaga kebugaran dengan makan makanan yang bergizi, serta mengkonsumsi suplemen seperti madu, vitamin, dan seterusnya. Jamaah juga bisa memulai merutinkan berolahraga, seperti jogging, workout ringan, atau olahraga lainnya. Berbekal tubuh yang kuat akan menunjang kelancaran Jamaah dalam melaksanakan ibadah umrah di Baitullah.
- Persiapan Rohani
Selain jasmani yang kuat, Jamaah juga harus mempersiapkan rohani Jamaah supaya bisa benar-benar khusyu’ dalam beribadah umrah. Berikut ini beberapa persiapan secara rohani :
-
Meluruskan Niat, niat akan menentukan amal yang dikerjakan. Jika niatnya lurus untuk beribadah dan semata-mata untuk mencari ridho-Nya, Insya Allah ibadah umroh bakal berjalan dengan sempurna.
-
Bertaubat atas semua kekhilafan yang ada, memohon ampun atas segala perbuatan dan dosa, meminta maaf pada semua pihak yang pernah beriteraksi dengan kita
-
Sebelum memulai perjalanan umroh, penting untuk membaca banyak Istighfar agar dapat dibersihkan dari dosa-dosa kita.
-
Karena kita akan mengunjungi Nabi dalam perjalanan umroh, maka perlu membaca banyak Salawat sebagai hadiah agar tidak pergi dengan tangan kosong.
-
Selain itu, kita harus mempersiapkan ibadah-ibadan yang lain nya seperti, shalat tasbih, shalat tahajud, shalat duha, shalat sunnah awwabin, banyak membaca Al-Qur’an, bayak membaca Surah Al – Ikhlas, Surah Yasin, Ayat Kursi, dan doa-doa serupa sebelum melakukan perjalanan umroh untuk mempersiapkan diri secara spiritual.
-
Persiapan secara Teknis
Selain persiapan Jasmani dan rohani, perlu juga dipersiapkan secara teknis, persiapan ini antara lain :
-
Bacalah beberapa kali Buku Panduan Umroh dan Buku Doa yang telah diberikan kepada Jamaah.
-
Lakukanlah Suntik Maningitis
-
Persiapan mebawa koper maksimal koper 30 kg, dan maksimal berat tas tangan 8 kg
-
Letakkanlah identitas atau isyarat khusus pada tas dan koper Jamaah
-
Bawalah secukupnya obat – obatan yang sering digunakan berkelanjutan
-
Pastikan perlengkapan umroh Jamaah didalam Koper.
-
Beristirahlah yang cukup untuk menjaga kesehatan selama umroh.
-
kurangi konsumsi cairan 24 jam sebelum perjalanan, agar tidak memberikan ketidaknyamanan dan supaya menjaga wudhu Jamaah dalam waktu lama.
-
Peserta yang menggunakan Kursi Roda Harap memberitahukan ke Petugas Hisar Global.
-
Menghadiri seminar tentang umroh yang diadakan sebelum perjalanan umroh.
-
Jamaah dapat mengambil cukup uang untuk memenuhi kebutuhan pribadi Jamaah di sana, Jamaah juga dapat membeli Rial dari kios penukaran uang saat Jamaah pergi.
-
Pastikan untuk siap di bandara pada waktu yang ditentukan.
-
Jangan pernah memasukan paspor dan kartu umroh Jamaah ke dalam koper Jamaah
-
Tempatkan barang bawaan Jamaah di bagasi dari tempat yang diperintahkan.
-
Masukkan slip bagasi dan boarding pass Jamaah ke dalam tas tangan Jamaah.
-
Dimanapun selalu kenakan ID card untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan
-
Seluruh kontrol dari bandara Arab Saudi. Jamaah sampai di Hotel berada di pemerintah Arab Saudi.
-
Ikuti instruksi Pemandu Grup Jamaah dan jangan tinggalkan grup Jamaah.
-
Apabila ada kendala, jangan segan untuk bertanya kepada Pemandu Grup
-
Memilih Jasa Travel Umaroh yang terpercaya
Sebaiknya, pilihlah biro jasa travel umrah yang terpercaya. Jamaah bisa mengeceknya dengan cara membaca testimoni pengguna jasa yang telah diberangkatkan, juga mengamati profil serta riwayat travel umroh tersebut. Apabila biro travel umrah Jamaah telah menggunakan software khusus aplikasi untuk umrah sehingga informasi layanan mereka dapat dicermati melalui internet, misalnya dengan mengunjungi web, mendapat notifikasi email dan pesan singkat untuk kelanjutan pendaftaran Jamaah, dan seterusnya.