web analytics

Pada umumnya, apabila sebelum atau sesudah ha’ dhomir itu berharakat sukun, maka ha’ dhomir tersebut tidak dibaca panjang atau tidak termasuk dalam bacaan Mad Shilah Qashirah, seperti contoh lafadz فِيهِ مِنْهُ

Dari contoh bacaan di atas, semua ha’ dhomir baik sebelum maupun sesudahnya yang berharakat sukun dibaca pendek. Akan tetapi, ada salah satu tempat dalam Al-Qur’an yaitu Surah Al-Furqan ayat 69, di mana ha’ dhomir yang sebelumnya itu berharakat sukun tetapi ha’ dhomir tersebut tetap dibaca panjang.

Mengapa dibaca panjang? Alasannya: karena bacaan tersebut mengandung feda mubalaghah, maksudnya yaitu bacaan tersebut menyatakan betapa kerasnya siksaan Allah untuk orang-orang musyrik. Maka bacaan tersebut disebut Mad Mubalaghah. Jadi huruf “hi” dibaca panjang, bukan pendek.

يُّضٰعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَيَخْلُدْ فِيْهٖ مُهَانًاۙ ۝٦٩

By Mudir

Segala informasi terkait ma'had Al-Jamiah IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *