-
Metode Talaqqi
Talaqqi berarti belajar langsung dari guru (murobbi atau ustadz) dengan memperdengarkan bacaan Al-Qur’an dan mengulanginya sesuai bimbingan guru.
Metode ini merupakan tradisi yang diwariskan sejak masa Rasulullah Saw, di mana para sahabat mendengarkan langsung bacaan beliau, lalu menirukannya.
Adapun Kelebihan dari metode talaqqi yaitu:
- Hafalan lebih terjaga dari kesalahan bacaan dan tajwid.
- Ada keberkahan sanad, karena belajar langsung dari guru yang memiliki sambungan sanad bacaan.
- Memperkuat adab dan spiritualitas dalam proses menghafal.
- Metode Tikrar (Pengulangan)
Tikrar berarti mengulang hafalan secara berulang-ulang sampai kuat melekat dalam ingatan. Adapun langkah praktisnya antara lain:
- Membaca satu atau dua ayat dengan melihat mushaf sebanyak 10–20 kali.
- Mengucapkannya tanpa melihat mushaf berulang-ulang sampai lancar.
- Menyambungkan ayat berikutnya dan mengulang seluruh bagian secara bertahap.
Metode ini sangat efektif untuk memperkuat daya ingat jangka panjang, terutama bila dilakukan secara konsisten setiap hari.
- Metode Muraja’ah (Mengulang Hafalan Lama)
Muraja’ah berarti mengulang hafalan yang sudah dihafal sebelumnya.
Tujuannya adalah menjaga hafalan agar tidak mudah hilang dan memastikan tetap terjaga sepanjang waktu. Adapun beberapa contoh muroja’ah yang efektif yaitu:
- Mengulang hafalan lama sebelum menambah hafalan baru.
- Membaca hafalan dalam shalat sunnah.
- Menyetorkan hafalan lama kepada guru secara berkala.
Nabi Saw bersabda: “Jagalah Al-Qur’an ini, karena demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya ia lebih mudah lepas daripada unta yang terikat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)