Lagu Hijaz adalah salah satu dari tujuh maqam (lagu utama) dalam seni tilawah Al-Qur’an. Kata Hijaz berasal dari nama daerah di Arab Saudi, yaitu wilayah Mekkah dan Madinah. Secara musikal, lagu Hijaz memiliki ciri khas pada perpindahan nada yang berkesan sedih, lembut, dan mendalam, sering menimbulkan perasaan rindu atau khusyuk pada pendengar. Dalam konteks tilawah, maqam Hijaz digunakan untuk menguatkan makna ayat yang dibaca, bukan untuk menonjolkan suara semata.
Secara bahasa, Hijaz (الحجاز) berasal dari kata ḥajjaza yang berarti “memisahkan” atau “menghalangi”. Nama ini diberikan pada suatu wilayah di Arab Saudi bagian barat, karena daerah tersebut memisahkan antara dataran tinggi Najd dan dataran rendah Tihamah di pesisir Laut Merah. Secara geografis, Hijaz adalah wilayah bersejarah yang sangat penting dalam dunia Islam, karena di dalamnya terdapat dua kota suci umat Islam: Makkah dan Madinah. Di daerah inilah Islam lahir, Nabi Muhammad ﷺ diutus, dan Al-Qur’an pertama kali diturunkan.
Sedangkan secara musikal dalam seni tilawah Al-Qur’an, Hijaz adalah salah satu dari tujuh maqam (lagu utama) dalam seni baca Al-Qur’an. Disebut “Hijaz” karena asal usul atau gaya nadanya diyakini berasal dari tradisi bacaan di wilayah Hijaz.
- Hijaz Asli
Ciri khas lagu Hijaz asli antara lain:
-Suaranya berirama lembut, mendayu, dan berkesan haru.
-Perpindahan nadanya mengandung unsur naik turun lembut (bergetar).
-Cocok untuk ayat-ayat doa, perenungan, atau kisah tentang kebesaran Allah.
Jadi, Hijaz Asli bisa bermakna: Secara wilayah, daerah asal Makkah–Madinah yang menjadi pusat Islam. Secara lagu tilawah, jenis irama bacaan Al-Qur’an yang lahir dari gaya baca masyarakat Hijaz dan dikenal dengan nuansa emosional, tenang, dan mendalam.
- Hijaz Kar
Hijaz Kar adalah variasi atau turunan dari maqam Hijaz Asli yang memiliki nada lebih tinggi dan bersemangat. Kata Kar dalam bahasa Persia berarti “tinggi” atau “agung,” sehingga Hijaz Kar dapat diartikan sebagai Hijaz yang tinggi atau megah.
Ciri-Ciri Lagu Hijaz Kar:
-Memiliki perpindahan nada yang lebih dinamis dibanding Hijaz Asli.
-Memberikan kesan megah, tegas, dan kuat dalam penyampaian ayat.
-Cocok digunakan untuk ayat-ayat tentang kebesaran Allah, keagungan ciptaan-Nya, atau perintah-perintah yang tegas.
-Biasanya digunakan oleh qari pada bagian pertengahan atau puncak tilawah, untuk menunjukkan kekuatan suara dan emosi spiritual.
Contoh Ayat yang Cocok:
Surah Ar-Rahman ayat 33: “Yā ma‘syara al-jinni wal-insi inistaṭa‘tum an tanfudzū…”
(Tentang tantangan Allah kepada jin dan manusia).
- Hijaz Kur
Pengertian: Hijaz Kur juga merupakan turunan dari maqam Hijaz Asli, tetapi dengan nuansa yang lebih lembut dan melankolis. Kata Kur (kadang disebut Kurd) berasal dari nama daerah di Timur Tengah (Kurdistan) dan dalam konteks musik Arab berarti nada yang bernuansa sedih dan mendalam.
Ciri-Ciri Lagu Hijaz Kur:
-Memiliki irama yang lebih pelan, lembut, dan menyentuh hati.
-Mengandung kesan sedih, haru, dan khusyuk.
-Cocok digunakan untuk ayat-ayat tentang penyesalan, doa, atau permohonan ampun kepada Allah.
-Biasanya digunakan pada bagian awal atau akhir tilawah, untuk membuka atau menutup bacaan dengan penuh penghayatan.
Contoh Ayat yang Cocok : Surah Az-Zumar ayat 53: “Qul yā ‘ibādiya alladzīna asrafū ‘alā anfusihim…”
(Tentang ajakan Allah agar hamba-Nya tidak berputus asa dari rahmat-Nya).
- Hijaz Kar Kur
Hijaz Kar Kur adalah gabungan atau perpaduan dua maqam (lagu tilawah), yaitu Hijaz Kar dan Hijaz Kur, yang masih termasuk dalam keluarga lagu Hijaz. Gabungan ini sering digunakan oleh para qari’ (pembaca Al-Qur’an) agar bacaan terdengar lebih indah, dinamis, dan penuh penghayatan. Dalam dunia tilawah, Hijaz Kar Kur menjadi salah satu variasi maqam yang paling populer karena mengandung perpaduan nada tinggi dan lembut, sehingga mampu menggugah perasaan pendengar.
Ciri-ciri Lagu Hijaz Kar Kur
-Perpindahan nada terasa naik–turun dengan lembut dan teratur.
-Awal bacaan biasanya lembut (Hijaz Kur), kemudian naik menjadi tegas dan tinggi (Hijaz Kar).
-Menimbulkan emosi yang mendalam, antara kekaguman dan keharuan.
-Cocok untuk ayat-ayat tentang kebesaran Allah, doa, serta nasihat spiritual.
-Sangat sering digunakan oleh qari internasional seperti Syaikh Abdul Basit, Mishary Rashid, dan Saad Al-Ghamidi.