Nama Kufi diambil sempena nama sebuah bandar yaitu al-Kufah di Mesopotamia. Bentuk hurufnya adalah tegak dipercayai diambil dari cara perbarisan askar-askar Mesopotamia. Ciri khasnya adalah huruf-huruf berbentuk tegak, datar, kaku, dan simetris, dengan garis horizontal dan vertikal yang kuat sesuai diukir di mozek-mozek, jubin dan batu pada bangunan bangunan seperti masjid dan di kota-kota. Pada awalnya, tulisan ini digunakan sebagai tulisan al-Quran.
Kufi adalah bentuk kaligrafi tertua dari berbagai aksara Arab dan terdiri dari bentuk yang dimodifikasikan dari aksara Nabataea lama dan sudah dikenal seratus tahun (±538M). Kufi dikembangkan pada akhir abad ke-VII di Kufah-Irak, yang menjadi asal muasal namanya, dan pusat lainnya. Kaligrafi khat kufi yang dikenal dengan tingkat readability (aspek keterbacaan) rendah dan cara membuatnya yang rumit karena dibatasi ruang dan sifat huruf hijaiyah menjadi hal yang menarik bagi kalangan pegiat kaligrafi untuk membuatnya, sekaligus menjadi tantangan tersendiri untuk membuat blue print pembelajaran bagi generasi selanjutnya.